Sebagai seorang wanita muslimah terutama seseorang ibu yang tengah mengandung, pasti mulutnya tidak henti-hentinya mengagungkan kebesaran sang Khaliq yakni lewat cara berdzikir pada Allah swt. Hal semacam ini dimaksudkan supaya anaknya kelak terlahir sempurna serta jadi anak yang shaleh-shalehah.
Dzikir yaitu aktifitas sadar pada setiap waktu atau setiap saat. Kegiatan ini satu yang wajib untuk setiap beberapa orang mukmin, yang berpengaruh teguh pada tali agama Allah. Allah swt berfirman :
“ Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak mungkin. Serta bertasbihlah kepada-Nya di saat pagi serta petang “. (QS. Al-Ahzab : 41-42)
Rasulullah juga pernah bersabda :
“ Perumpamaan orang yang berdzikir pada Allah dengan yg tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dengan orang yang mati “.
Dalam Al-Waabilus-Shayyib, Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan sekitaran 80 manfaat dzikir, salah satunya :
1. Dzikir yaitu makanan pokok untuk hati dan ruh.
2. Dzikir bisa mengusir setan serta menundukkannya, juga jadikan kita diridhai serta di cintai Allah Ta’ala.
3. Dzikir juga menyingkirkan rasa sedih serta kegelisahan dari hati dan mendatangkan keceriaan.
4. Dzikir memberi cahaya untuk hati serta wajah, memberi pakaian kewibawaan serta keindahan.
5. Dzikir menyebabkan seseorang hamba diingat oleh Allah Ta’ala, seperti firman-Nya :
“ Jadi ingatlah kepada-Ku, tentu saya bakal ingat padamu “. (QS. Al-Baqarah : 152)
Oleh karenanya seorang ibu muslimah baiknya memasukan kegiatan ini dalam agenda program pendidikan anak dalam kandungannya. Seperti kita ketahui, cara dzikir tersebut bisa berupa dzikir dalam arti umum atau khusus.
Yang termasuk juga dzikir umum yakni aksi berupa kewaspadaan serta selalu mengingat kalau ia berstatus sebagai hamba Allah. Hingga setiap kegiatannya tiada lain kecuali pengabdian diri pada Allah swt semata dalam keseluruhnya waktunya. Ia selalu menumbuhkan kesadaran untuk menyandarkan semua hidupnya hanya pada Allah swt (tawakhal) serta menjauhi segala hal sebagai larangan-Nya dengan tidak bertindak yang menyimpang dari jalan Allah swt. Dengan kesadaran seperti ini, si ibu hamil akan berusaha keras untuk melibatkan anak dalam kandungannya dengan cara terus menerus selama ia terjaga.
Sedang dzikir dengan cara khusus bermakna ia melakukan dzikir khusus seperti dengan lafadz khusus, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, doa-doa istighatsah, istighfar, yang dapat dilakukan setiap saat sesuai keadaan yang menyertainya. Cara lakukan dengan cara ini begitu gampang, yakni ketika sadar, ingat, serta berdzikir pada Allah swt, jangan sampai lupa untuk mengusap perut si ibu hamil sembari menyampaikan pada anak dalam kandungannya, “ Nak mari berdzikir... Suhanallah Wal Hamdulillah Wala ilahailallah Wallahu Akbar “. Atau membacakan kalimat-kalimat thayyibah yang lain sambil selalu melibatkan kegiatan dzikir itu dengan anak dalam kandungannya.
Setiap hentakan serta tarikan nafas sang ibu selalu di rasakan anak atau j4n*n dalam kandungannya. Oleh karenanya, sebaiknya seseorang ibu selalu menggerakkan lidahnya untuk berdzikir. Jika lidah seseorang ibu tidak pernah berhenti dalam berdzikir maka dengan cara automatis sang janin juga turut berdzikir. Bahkan juga janin yang awal mulanya rewel sepanjang dalam rahim sang ibu, maka ia bakal tenang setelah dengarkan lantunan dzikir yang di katakan oleh sang ibu. Allah swt berfirman :
“ Ingatlah dengan dzikir (ingat) pada Allah, hatimu akan tentram “. (QS. Ar-Ra’du : 28)CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESAIN
No comments:
Post a Comment