Saturday, April 23, 2016

MENGHARUKAN.! ===>SUBHANALLAH,TAK PUNYA TANGAN DAN KAKI, MENGGELINDINGKAN BADAN DEMI SHALAT JAMAAH,JADI APA ALASAN KITA UNTUK MENINGGALKAN SHALAT???.SHARE YA AGAR LEBIH BERMANFAAT.



Apa alasan kita tidak shalat jamaah? Banyak. Capek, lelah, tidak enak tubuh, ribet, tempat tinggal jauh dari masjid, dan beribu argumen yang lain.
Diantara sebagian alasan itu, sebenarnya tidaklah penghalang dalam shalat berjamaah. Bila bersungguh-sungguh, sebagian besar alasan itu bisa ditepis dengan mudah.

Mari belajar dari saudara kita ini. Ia tidak memiliki tangan dan kaki. Tentu karenanya ia tidak bisa jalan. Namun… kondisi fisik yang jauh dari prima itu tidak menghalanginya untuk shalat jamaah.
Adam Ibrahim menjelaskan, saudara kita ini usianya 17 tahun. Walaupun tidak memiliki tangan dan kaki, ia yaitu orang yang kuat melakukan shalat jamaah di masjid, lima saat. “Saat mencari shaf ia menggelindingkan tubuhnya karena tidak bisa jalan. Dan ketika shalat posisinya hanya bisa berbaring, ” tuturnya. “Kini ia jadi santri ponpes Darul Quran karena ingin menghafal Al Qur’an.”

Masya Allah… tidakkah kita malu pada saudara kita ini? Kita sehat, memiliki fisik yang komplit, namun sering meninggalkan shalat jama’ah. Menjawab pertanyaan rekan didunia, kita bisa beralasan. Namun bagaimana bila Allah yang ajukan pertanyaan di yaumul hisab?
“Capek ya Allah”
“Rumah jauh ya Allah”
Begitukah jawaban kita?

Lalu bagaimana apabila Allah menghadirkan sebagian orang seperti saudara kita ini. “Ini saudaramu. Ia tidak memiliki tangan dan kaki. Ia menggelindingkan tubuhnya untuk peroleh shaf depan saat shalat jamaah. Apakah ia tidak capek, tidak capek? ” Apa jawaban kita?
Atau Allah mendatangkan orang seperti Syaikh Ahmad Yasin. “Ini saudaramu. Ia lumpuh. Tidak bisa menggerakkan tangan serta kaki. Bahkan tidak bisa melihatkan kepala dengan gampang. Namun ia selalu shalat jamaah. ” Lalu apa jawaban kita?

Pernah seorang yang buta menghadap Rasulullah. Ia mengemukakan kalau ia tidak memiliki penuntun jalan untuk mendampinginya ke masjid. Jadi ia juga memohon keringanan tidak untuk shalat jamaah di masjid, hanya shalat dirumah. Rasulullah juga memberinya keringanan. Namun saat lelaki itu beranjak, Rasulullah memanggilnya lantas kemukakan pertanyaan. “Apakah engkau mendengar adzan? ” Lelaki buta itu menjawab, ”Ya”. Lalu Rasulullah bersabda, “Penuhilah seruan (adzan) itu. ”

Apabila yang buta saja tetaplah diperintahkan untuk shalat jamaah, begitu sampai kini kita yang fisiknya prima sudah lupa dengan bermacam alasan untuk tidak menuju masjid waktu adzan telah berkumandang.

CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESAIN

No comments:

Post a Comment